Langsung ke konten utama

pengertian PTK

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas
0leh
Kelompok 2:
Ana Nur Afni Aulya
Ari Susana
Durrotul Faridah
Maria ulfah
Siti Rahmawati

Dosen pengampu:
Khudriyah MPd.
PRODI S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL URWATUL WUTSQO – JOMBANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu cara memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru. Praktik PTK dapat dilakukan secara efektif oleh setiap guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Prakti PTK yang dilakukan secara logis dan sistematis, serta jujur dalam pelaporannya akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran yang secara langsung akan berdampak terhadap perbaikan manajemen sekolah secara keseluruhan.[1]
Tugas guru dituntut untuk selalu memperbaiki sistem maupun kegiatan pembelajaran agar bisa efektif dan efisien, salah satu cara dengan menggunakan sarana PTK untuk penilaian pembelajaran dalam pendidikan yang hasilnya akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. Untuk itu guru sebelum melakukan tindakan penelitian kelas maka guru harus memahami hakikat tujuan dan manfaat PTK. Untuk itu penulis akan membahas tentang tujuan dan manfaat penelitian dalam tindakan kelas, guru sebagai peneliti dalam PTK dan PTK dalam konteks rasa percaya diri dan harga diri guru.

RUMUSAN MASALAH
1.      Apa tujuan dan manfaat PTK?
2.      Bagaimana guru sebagai peneliti dalam PTK?
3.      Bagaimana PTK dalam konteks rasa percaya diri dan harga diri guru?

TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Untuk mengetahui tujuan dan manfaat PTK.
2.      Untuk mengetahui guru sebagai peneliti dalam PTK.
3.      Untuk mengetahui PTK dalam konteks rasa percaya diri dan harga diri guru.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Pemahaman terhadap tujuan dan manfaat PTK akan mengarahkan guru dalam pelaksanaanya, serta memotivasi untuk mencari berbagai sumber yang mengarah kepada pencapaian tujuan tersebut. Penelitian pendidikan ditujukan untuk memperoleh landasan prosedur pembelajaran seperti menjamin cara kerja dalam pendidikan yang efektif dan efisien, memperoleh fakta tentang berbagai masalah pendidikan, dan menghindarkan situasi yang dapat merusak, serta dapat meningkatkan guru dalam mengembangkan pembelajaran. Dibawah ini berbagai tujuan PTK yaitu:
1.      Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.
2.      Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan pada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
3.      Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
4.      Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
5.      Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran.
Dalam penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman guru terhadap pembelajaran yang menjadi tugas utamanya. Berbagai manfaat penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1.      Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru di kalangan peserta didik.
2.      Merupakan upaya pengembangan KTSP sesuai dengan karakteristik pembelajaran, serta situasi dan kondisi kelas.
3.      Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukannya, sehingga pemahaman guru senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan metode maupun isi pembelajaran.[2]

B.     Guru Sebagai Peneliti dalam PTK
Seorang guru adalah praktisi dalam dunia pendidikan. Melaksanakan serangkaian proses pembelajaran, di dalam ruang maupun luar ruangan kelas. Proses itu dimulai dari sebuah perencanaan dan diakhiri dengan penilaian atau evaluasi.
Penilaian terhadap proses pelaksanaan tugas guru sesungguhnya tidak hanya oleh pihak luar. Dalam hal ini, katakanlah kepala sekolah atau pengawas dari dinas yang terkait. Justru guru sendiri juga berkepentingan dalam melakukan penilaian sendiri. [3]
Disamping membahas mengapa guru harus meneliti, kegiatan belajar ini juga mengelaborasi makna penelitian tindakan kelas bagi mereka yang akan meningkatkan kualitas seperti berikut:
1.      Proses pendidikan dimulai berdasarkan inisiatif guru dalam merespon situasi dan menghadapi suatu masalah.
2.      Situasi tersebut biasanya terjadi pada pelaksanaan kurikulum lama yang memicu permasalahan seperti keengganan peserta didik untuk belajar.
3.      Inovasi yang terjadi biasanya mengundang kontroversi diantara para guru, karena adanya perbedaan yang mendasar tentang pelatihan yang diberikan mengenai hakikat belajar, pembelajaran,dan evaluasi.
4.      Permasalahan diklarifikasi dan dicari solusinya secara terbuka, namun tetap mengandalkan rasa saling menghormati dan toleransi.
5.      Mengubah proposal untuk menguji hipotesis dalam konteks kebersamaan dan menjadi tanggung jawab seluruh guru.
6.      Sistem manajemen memeberi kemudahan dengan pendekatan dari bawah lebih dari pendekatan dari atas untuk mengembangkan kebijakan kurikulum dan strategi implementasinya.[4]
Seorang guru sebagai PTK juga meliputi:
a.       Berupaya memperbaiki proses pembelajaran pada materi yang sama dengan tindakan/action yang bebeda,tidak hanya sekedar menstransfer imu pengetahuan yang dimilki guru kepada siswanya.
b.      Memerlukan lebih banyak alat ukur (tes) untuk memperoleh informasi yang menyeluruh dan komprehensif selama proses pembelajaran.
c.       Memerlukan bahan pelajaran yang tidak cukup dengan satu jenis bahan ajar tetapi harus bervariasi dan guru harus benar-benar menguasai konsep materi yang diajarkan.
Memerlukan tujuan tambahan yang yang dijabarkan setiap materi pelajaran sebagai fokus pembelajaran yang dijadikan sasaran PTK
Guru sebagai peneliti PTK karena guru yang merasakan bertatapan dengan siswa dan yang mengerti suasana di kelas. Guru melakukan PTK untuk profesional memperbaiki proses pembelajaran dalam kelas.[5]

C.    PTK dalam Konteks Percaya Diri dan Harga Diri Guru
Penelitian tindakan kelas adalah suatu gerakan sosial untuk perbaikan dan peningkatan kualifikasi guru, agar guru merasa percaya diri dalam menjalankan profesinya dan dengan demikian mendapatkan kembali harga dirinya.
Penelitian tindakan kelas dapat mengembalikan rasa percaya diri atau self confidence guru dan dengan demikian mengembalikan harga diri atau self esteem atau self respect guru, berikut ini adalah bentuk-bentuk pemahaman atau social support yang disajikan dalam formulir atau proposisi hipotetik terhadap menurunnya citra dan kemampuan guru di kelas sebagai bahan refleksi diri.
Penelitian tindakan kelas yang bersemangat membebaskan (liberating) dan menyetarakan (emancipating) dalam konteks profesi guru adalah, karena dengan kesadaran akan kekurangannya ia berusaha memperbaikinya, maka kembalinya rasa percaya diri dan harga diri, akan memberikan rasa pembahasan guru dari ketergantungan kepada berbagai pihak dan kesetaraan dengan sesama profesi lain selama ini selalu dihargai masyarakat.
Stenhouse yaitu melihat aspek ini dari proses pengembangan kurikulum, mengemukakan bahwa guru yang meneliti (teacher a researcher) sebenarnya melakukan seperti yang diharapkan dalam konsep extended professionalism yaitu mengembangkan perspektif, keterampilan dan keterlibatkan yang meliputi : 
1.  Guru harus memiliki wawasan yang luas mengenal pekerjaannya dalam konteks sekolah dan masyarakat.
2. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan profesional seperti dalam kelompok guru atau diskusi-diskusi mengenai bidang kejadian mereka
3.   Memiliki kepedulian untuk menjalinkan teori dan praktek
4.   Untuk itu mereka bersikap inovatif di kelas mereka.[6]


















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.      PTK dilaksanakan secara mandiri oleh guru untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran. PTK tidak sama dengan penelitian pada umumnya dimana tujuannya untuk menguji hipotesis. Akan tetapi PTK merupakan upaya mandiri untuk menyelesaikan masalah aktual pembelajaran yang dialami oleh masing-masing guru.
2.      Tujuan dan manfaat PTK yaitu:
a.       Untuk profesionalisme guru.
b.      Untuk improvisasi guru
c.       Untuk memperbaiki sistem pembelajaran.
d.      Mengembangkan kurikulum.
e.       Menciptakan inovasi-inovasi.
3.      Guru sebagai penelitian PTK, karena PTK hanyalah kewajiban seorang guru untuk memeperbaiki masalah belajar yang ada dikelas. Dengan PTK guru lebih tertantang untuk menggunakan inovasi objek terbaru untuk memperbaiki masalah yang ada dalam kelas sehingga dengan adanya PTK guru lebih kreatif dan percaya diri memecahkan masalah untuk menuju sistem pembelajaran yang sempurna.

Saran







DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa. 2013. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://www.matrapendidikan.com/2014/09/guru-sebagai-peneliti-dalam-pendidikan.html.





[1] H.E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,  2013), 88.
[2] Ibid ,89-90.
[3] http://www.matrapendidikan.com/2014/09/guru-sebagai-peneliti-dalam-pendidikan.html.
[4] H.E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,  2013), 44.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EDISI MUKTAMAR PUISI BERKOAR

mengais sisa-sisa sejarah nyata yang terbuang dari sedikit banyak yang terjadi di muktamar jombang yang kini telah jadi bahan berbincang dari yang hanya sekedar berlalu sampai yang terus terngiang-ngiang untuk menghormati muktamar jokowi terlihat gusar meskipun sarungnya anyar karna jokowi terlihat gak sangar menurut sebagian kiyai muktamar telah dinodai oleh beberapa oknum priayi yang mencoba memperkaya diri tersiar kabar dari dalam muktamar si penyandang gelar makin berkoar ketika si "qohar" mengajak bersabar karna sidang pleno gk berjalan lancar mungkin yang salah panitia mungkin juga para pesertanya itu muktamar apa pasar raya kok saling berkoar dimana-mana konon katanya bergelar YAI tapi kok makin lupa diri mungkin ada satu kursi yang tak terisi kursi singgasana Ilahi robbi takbir dan sholawat sih berkumandang bahkan ada yang asyik berdendang ternyata ada satu yang kurang SANG PERENCANA tidak diundang

Hadits shahih, Hasan dan Dhaif

BAB II PEMBAHASAN A.     Hadis Shahih 1. Pengertian hadits shahih Shahih secra etimologi adalah lawan dari saqim ( sakit ). Sedangkan dalam istilah ilmu hadits, hadis shahih berarti : مَااتٌصَلَ سَنَدُهُ بِنَقْلِ اْلعَدْلِ اْلضٌا بِطِ عَنْ مِثْلِهِ اِلَىَ مُنْتَهَا هُ مِنْ غَيْرِ شُذُوْذٍ وَلاَعِلَّةِ. Hadis yang berhubungan ( bersambung ) sanad-nya yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, dhabith, yang diterimanya dari perawi yang sama ( kualitasnya ) dengannya sampai kepada akhir sanad, tidak syadz dan tidak pula ber-‘illat. [1] Ibn al-shalah mendefinisikan hadis shahih sebagai berikut: Yaitu hadis musnad yang bersambung sanad-nya dengan periwayatan perawi yang adil dan dhabith, ( yang diterimanya ) dari perawi ( yang lain ) yang adil dan dhabith hingga ke akhir (sanad – nya, serta hadis tersebut tidak syadz dan tidak ber-‘illat. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa suatu hadis dapat dinyatakan shahih apabila telah mem e nuhi kriteria tertentu. Krit