Langsung ke konten utama

Seorang Pemuka Agama, Penjahat dan Fisikawan

          Seorang pemuka agama, Seorang pejabat, dan seorang ahli fisika di penjara.meraka di tangkap karena berbagai alasan.Pada hari penghakiman, ketiganya di panggil untuk menghadapi hukuman mati di bawah pisau guillotine yang sangat tajam.
         Sang tokoh agama mendapat giliran pertama. Ia di suruh berbaring terlantang. kemudian seorang algojo memencet tombol untuk menurunkan pisau guillotine yang sangat tajan itu. tapi anehnya.... pisau itu terhenti " mu'jizat! terimakasih tuhan atas campur tangan mu menghentikan pisau guilotineini..." kata si tokoh agama. " wah dia pasti orang baik-baik, saya salah tangkap...." kata raja yang menangkap tokoh agamaitu. Raja kemudian menyuruh melepaskan tokoh  agama itu. Berikutnya adalah giliran sang penjahat. kejadian yang sama berlangsung. " Luar biasa...!terimakasih atas pertolonganmu.yang maha kuasa, Saya sekarang mau bertobat kembali padamu.kata si penjahat. " Wah lagi-lagi saya salah tangkap, ternyata orang ini adalah orang baik." kata sang raja.Raja kemudian menyuruh melepaskan sang penjahat itu.Selanjutnya adalah giliran ahli fisika.kejadian yang sama terjadi pula.sie ahli fisika kemudian berteriak," tunggu dulu...! tolong lepaskan saya..." setelah dilepas ikatannya, si ahli fisika mendekati alat itu dan mencoba mencari tahu kenapa alat ini macet. ternyata dia menemukan sepoyong kayumengganjal di engsel yang  menggerakkan pisau itu. Ia segera menggambil sepotong kayu itu dan berkata kepada algojo" aha.. au tau penyebabnya!!!" sang fisikawan lalu tidur dimeja eksekusi dan berkata, " nah, sekarang alat potonganmu bekerja dengan baik.." Sang algojo jadi terbengong, " lho..."( Bego amat sih orang ini...)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian PTK

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas 0leh Kelompok 2: Ana Nur Afni Aulya Ari Susana Durrotul Faridah Maria ulfah Siti Rahmawati Dosen pengampu: Khudriyah MPd. PRODI S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL URWATUL WUTSQO – JOMBANG 2016 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu cara memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru. Praktik PTK dapat dilakukan secara efektif oleh setiap guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Prakti PTK yang dilakukan secara logis dan sistematis, serta jujur dalam pelaporannya akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran yang secara langsung akan berdampak terhadap perbaikan manajemen sekolah secara keseluruhan. [1] Tugas guru dituntut untuk selalu memperbaiki sistem maupun kegiatan pembelajaran agar bisa efektif dan efisien, salah satu cara dengan m

EDISI MUKTAMAR PUISI BERKOAR

mengais sisa-sisa sejarah nyata yang terbuang dari sedikit banyak yang terjadi di muktamar jombang yang kini telah jadi bahan berbincang dari yang hanya sekedar berlalu sampai yang terus terngiang-ngiang untuk menghormati muktamar jokowi terlihat gusar meskipun sarungnya anyar karna jokowi terlihat gak sangar menurut sebagian kiyai muktamar telah dinodai oleh beberapa oknum priayi yang mencoba memperkaya diri tersiar kabar dari dalam muktamar si penyandang gelar makin berkoar ketika si "qohar" mengajak bersabar karna sidang pleno gk berjalan lancar mungkin yang salah panitia mungkin juga para pesertanya itu muktamar apa pasar raya kok saling berkoar dimana-mana konon katanya bergelar YAI tapi kok makin lupa diri mungkin ada satu kursi yang tak terisi kursi singgasana Ilahi robbi takbir dan sholawat sih berkumandang bahkan ada yang asyik berdendang ternyata ada satu yang kurang SANG PERENCANA tidak diundang

Hadits shahih, Hasan dan Dhaif

BAB II PEMBAHASAN A.     Hadis Shahih 1. Pengertian hadits shahih Shahih secra etimologi adalah lawan dari saqim ( sakit ). Sedangkan dalam istilah ilmu hadits, hadis shahih berarti : مَااتٌصَلَ سَنَدُهُ بِنَقْلِ اْلعَدْلِ اْلضٌا بِطِ عَنْ مِثْلِهِ اِلَىَ مُنْتَهَا هُ مِنْ غَيْرِ شُذُوْذٍ وَلاَعِلَّةِ. Hadis yang berhubungan ( bersambung ) sanad-nya yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, dhabith, yang diterimanya dari perawi yang sama ( kualitasnya ) dengannya sampai kepada akhir sanad, tidak syadz dan tidak pula ber-‘illat. [1] Ibn al-shalah mendefinisikan hadis shahih sebagai berikut: Yaitu hadis musnad yang bersambung sanad-nya dengan periwayatan perawi yang adil dan dhabith, ( yang diterimanya ) dari perawi ( yang lain ) yang adil dan dhabith hingga ke akhir (sanad – nya, serta hadis tersebut tidak syadz dan tidak ber-‘illat. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa suatu hadis dapat dinyatakan shahih apabila telah mem e nuhi kriteria tertentu. Krit